Jangan takut kawan mengambil jurusan pendidikan bahasa arab ini bukti nya loh mahasiswa SMK yang sanggup lulus 3,5 tahun....
1. Farah Fauzanna
Bahasa arab adalah jurusan yang saya ambil diperkuliahan ini. Kenapa
saya bisa ngambil bahasa arab? Sedangkan waktu SMK saja saya lulusan
teknik komputer dan jaringan. Banyak sekali orang yang bertanya seperti
itu kepada saya, sampai saya luluspun masih banyak yang bertanya.
Jawabannya simpel, itu keinginan kedua orangtua saya. Orangtua saya
sangat menginginkan salah seorang anaknya menguasai bahasa arab dan ilmu
agama islam yang lebih dalam lagi, dan yang terlihat punya potensi
hanya saya, dari 5 anaknya itu. Kenapa bisa potensinya bisa terlihat
sama kedua orangtua saya? Karena waktu saya MI dan MTs nilai bahasa arab
saya selalu bagus, dari situlah mereka melihatnya.
Yah padahal itu sudah beberapa tahun silam lamanya. Dan pada saat
saya kuliah saya selalu berpikir “tidak mau jadi guru” karna rata-rata
keluarga besar saya itu profesinya guru, saya sudah tau kehidupan dari
seorang guru seperti apa. Tapi pada saat semester 7 saya kuliah, saya
praktek mengajar di sekolah, rasanya ternyata senang dan seru. Kenapa?
Karena banyak murid yang sayang dan peduli sama saya. Yah walaupun
dibalik itu semua ada rasa lelahnya, tapi saya cukup menikmatinya.
Hingga saya lulus ini, saya mencari pekerjaan untuk menjadi seorang
guru, dan ayah saya selalu menanamkan pikiran “jadi guru itu profesi
yang mulia, karna ilmu kita jadi bermanfaat, dan ilmu yang bermanfaat
itu bisa menolong kita kelak di akhirat ketika kita sedang dihisab”. Dan
saya tidak mau menghilangkan ilmu bahasa arab yang sudah saya dapat
diperkuliahan ini dengan cuma-cuma, karna belajarnya saja sudah
mati-matian, susah payah, jatuh bangun. Yah, segala macam rasa sudah
dilewati, jadi saya ingin berbagi ilmu saya ini, walaupun tidak seberapa
tapi insya Allah bermanfaat.
Skripsi itu adalah hal tersulit dalam hidup saya yang pernah saya
alami, mungkin bukan bagi saya saja tapi bagi sebagian banyak orang yang
mendengar namanya saja sudah merasa tertekan dan stres. Ketika saya
sedang menulis skripsi, ada 2 hal yang mengganggu pikiran saya. Yang
pertama karna kondisi ayah saya yang baru saja mengalami kecelakaan
parah sampai tempurung kepalanya perlu dibuka dan disimpan didalam
perut, yang kedua saya harus menetap dikosan untuk bisa konsentrasi
dalam menulis skripsi. Tapi saya lebih memilih mengurus orangtua
daripada menulis skripsi, karna saat itu yang ada dipikiran saya
hanyalah “selagi orangtua hidup, rawatlah dan sayangilah” saya tidak mau
menyesal dikemudian harinya cuma karna keegoisan saya untuk menulis
skripsi. Tapi saya pun mencuri-curi waktu untuk dimanfaatkan sebaik
mungkin, di waktu luang ketika ayah saya tidur, saya sempatkan untuk
menulis skripsi tetapi ketika ayah saya terbangun, saya lanjut
mengurusinya. Hari demi hari saya lewati seperti itu sampai kondisi ayah
saya sudah bisa saya tinggal, bukan karna tidak peduli tapi karna saya
harus menyelesaikan tulisan” untuk menjadi lembaran” hingga menjadi
skripsi yang sempurna. Berat rasanya untuk meninggalkannya, yah walaupun
setiap seminggu sekali saya pasti akan pulang tapi saya tidak bisa
berpisah darinya. Sewaktu dikosan ketika sedang mengerjakan skripsi,
setiap harinya saya sempatkan untuk menelepon orang dirumah untuk segera
tau kabarnya dan perkembangannya.
Alhamdulillah semakin hari ayah saya semakin membaik, berkat doa
anak-anaknya dan istrinya. Senang rasanya, tapi itu tidak membuat saya
berhenti mengurusinya. Dan alhamdulillah kabar tulisan skripsi saya
semakin hari semakin ada kemajuan. Dan ketika memory ayah saya kembali,
beliau sudah bisa mengingat” segala macamnya secara perlahan. Saya pun
selalu meminta doa restu dari kedua orangtua, kedua kaka dan kedua adik
saya, sehingga Allah memudahkan segalanya. Mungkin ini adalah salah satu
penyebab skripsi saya dilancarkan oleh Allah swt, karna saya lebih
mementingkan orangtua untuk mendapat ridhoNya. Karna saya tau tanpa
ridho orangtua, Allah tidak akan ridho.
ADS HERE !!!