ok sahabat ruwai jurai kali ini kita membahas statistik pendidikan ya sob..
Pengertian Statistik, Statistika, dan Statistika Pendidikan, Macam-Macam
Statistika,Penggolongan Data Statistik, Kegunaan Statistika
Pengertian
Statistik, Statistika, dan Statistika Pendidikan, Macam-Macam
Statistika,Penggolongan Data Statistik, Kegunaan Statistika
Statistika
telah banyak berperan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
dunia penelitian atau riset, seringkali statistika harus digunakan untuk
mempermudah pengumpulan data,bukan semata-mata karena statistika
memberikan manfaat yang baik dalam penelitian atau riset tersebut.
Statistika
banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk
sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan
industri.Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai
macam tujuan misalnya sensus penduduk yang merupakan salah satu prosedur
yang paling populer.Dalam urusan politik pun terdapat aplikasi
statistika yang begitu popular, aitu prosedur jajak pendapat atau
polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat
(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count.
Masyarakat
pada umumnya masih belum dapat memahami istilah statistik dan
statistika.Masyarakat cenderung mengartikan kata statistik dan
statistika dalam pengertian yang sama. Padahal keduanya memiliki
pengertian yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan
diuraikan tentang pengertian statistik, statistika, statistika
pendidikan, penggolongan statistika, macam-macam statistika, serta
kegunaan statistika dalam berbagai bidang (dalam hal ini akan diurai
kegunaan dalam bidang penelitian dan pendidikan).
Pengertian Statistik, Statistika, dan Statistika Pendidikan Secara etimologis :
Kata
“Statistik” berasal dari kata status (bahasa latin), state (bahasa
Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda) dan dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi Negara.
Pada
mulanya, kata “statistik” diartikan sebagai “kumpulan bahan keterangan
(data) baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak
berwujud angka (kualitatif). Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti
kata statistik hanya dibatasi pada “kumpulan bahan keterangan yang
berwujud angka (data kuantitatif) “ saja.Bahan keterangan yang bersifat
bukan angka tidak lagi disebut sebagai statistik.
Secara terminology :
Dalam Istilah “statistik’’ itu terkandung berbagai macam pengertian diantaranya :
1.
Istilah “statistik’’ terkadang diberi pengertian “data statistik’’.
Data statistic adalah kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau
bilangan. Atau dengan istilah lain berarti “deretan atau kumpulan angka
yang menunjukan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu’’.
Misalnya: statistic penduduk. Dengan demikian istilah statistic dalam
arti data kuantitatif/data statistic adalah data angka yang dapat
memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa tertentu.
2.
Istilah “statistik’’ diberi pengertian sebagai kegiatan pertatistikan.
Dapat dilihat dari UU No.7 Tahun 60 bahwa kegiatan statistik mencakup 4
hal, yaitu (1) pengumpulan data. (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan
pelaporan data, dan (4) analisis data.
3.
Istilah statistik mengandung pengertian sebagai “metode statistik”,
yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan,
menyusun, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap
kumpulan bahan keterangan yang berupa angka sehingga kumpulan
keterangan angka tersebut dapat memberikan makna tertentu.
4.
Istilah statistik diberi pengertian sebagai “ilmu statistik’’. Ilmu
statistik adalah ilmu yang membahas dan mengembangkan secara ilmiah
tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik.
Kita
akan menjumpai dalam Kamus Bahasa Inggris kata statistics(statistika)
dan statistic(statistik). Tentunya keduanya memiliki pengertian yang
berbeda.Istilah statistika memiliki arti pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaaannya dan
dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisaan yang telah dilakukan.
Singkatnya,
kata statistics memiliki arti “ilmu statistik” , sedangkan yang
dimaksud dengan statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau
berasal dari sampel”.Dari penjelasan diatas, dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa cakupan statistika itu lebih luas daripada statistik.
Hal tersebut dikarenakan, statistika mencakup statistik dan statistik
merupakan salah satu komponen penyusun statistika.
Ilmu
statistika ini juga dipakai dalam bidang pendidikan dan mempunyai peran
sebagai alat bantu bagi para pendidik (pengajar-guru-dosen dan
lain-lain). Hal itu dikarenakan dalam proses pembelajaran, seorang
pendidik akan terlibat pada masalah penilaian atau evaluasi terhadap
hasil belajar peserta didik selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Dalam
buku Pengantar Statistik Pendidikan Anas Sudjono (2006) mendefinisikan
istilah statistik pendidikan adalah statistik dalam pengertian sebagai
ilmu pengetahuan, yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan
prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang perlu ditempuh atau
dipergunakan dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian,
penganalisisan bahan keterangan yang berwujud angka mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan pendidikan (khususnya proses belajar mengajar),
penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan serta ramalan secara ilmiah
(dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan bahan keterangan
yang berwujud angka tadi.
Macam-Macam Statistika
Berdasarkan
tingkat pekerjaannnya (tahapan yang ada didalam kegiatan statistik),
kegiatan statistik sebagai ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
1. Statistik Deskriptif
Statistik
Deskriptif biasanya dikenal dengan istilah statistik deduktif,
statistic sederhana, dan Deskriptif statistics. Statistik ini merupakan
statistik yang tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara menhimpun,
menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data
angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas
mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan sehingga dapat ditarik
pengertian atau makna tertentu. Dalam hal ini pemakai statistik
deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang bersifat umum
(generalisasi) karena disini statistic memang terbatas pada hal yang ada
saja.
2. Statistik Inferensial
Statistik
Inferensial dikenal dengan istilah Statistik Induktif, Statistik
Lanjut, Statistik Mendalam atau Inferensial Statistics. Statistik ini
merupakan statistic yang menyediakan aturan atau cara yang dapat
digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba untuk menarik kesimpulan
yang bersifat umum, dari kumpulan data yang telah disusun dan diolah.
Statistik ini juga menyediakan aturan tertentu untuk menarik kesimpulan
(conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan (prediction), penaksiran
(estimation) dan sebagainya.
Dari
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mempelajari
atau memahami statistik inferensial, maka seseorang harus mempelajari
statistik deskriptif terlebih dahulu.Karena statitik deskriptif
merupakan fundamen dari Ilmu Statistik secara keseluruhan; merupakan
dasar dari seluruh Ilmu Statistik.
Berdasarkan ruang lingkupnya, statistic dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Statistik pendidikan, yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang pendidikan.
2. Statistik perusahaan, yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang perusahaan.
3. Statistik ekonomi, yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang ilmu ekonomi.
4. Statistik pertanian, yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang ilmu pertanian.
5. Statistik kesehatan, yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang ilmu kesehatan.
6. Statistik sosial, yaitu statistik yang diterapkan atau digunakan dalam bidang ilmu sosial.
Selain itu, berdasarkan parameternya (data yang sebenarnya) statistik dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Statistik parametik
Statistik
parametik merupakan bagian statistik yang parameter populasinya
mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi normal dan
memiliki varians yang homogeny.
2. Statistik nonparametik
Statistik
nonparametik merupakan bagian statistik yang parameter populasinya
tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang
bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen.
3. Penggolongan Data Statistik
Data
berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak,
datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan.
Menurut
Andi Supangat, data adalah informasi yang di terima yang bentuknya
dapat berupa angka, kata-kata atau dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
Sedangkan Abdul Hakim menafsirkan bahwa data merupakan informasi yang
diperlukan untuk membantu kita dalam membuat keputusan dalam situasi
tertentu.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa data adalah segala keterangan atau informasi
yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan baik berupa angka
maupun kata-kata yang dapat membantu kita untuk membuat keputusan.
Berikut adalah penggolongan data statistik :
1) Penggolongan data statistik berdasarkan sifatnya.
Ditijuan
dari segi sifat angkanya, data statistic dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu data kontiniyu yaitu data statistik yang angka-angkanya
merupakan deretan angka yang sambung menyambung dan data diskrit yaitu
statistic yang tidak mungkin berbentuk pecahan.
2) Penggolongan data statistik berdasarkan cara menyusun angkanya
a.
Data nominal adalah data statistik yang menyusun angkanya didasarkan
atas penggolongan atau klasifikasi tertentu. Data nominal juga sering
disebut data hitungan, dikatakan demikian karena data itu diperoleh
dengan cara menghitung.
b. Data
ordinal juga sering disebut data urutan yaitu data statistik yang cara
menyusun angkanya didasarkan atas urutan kedudukan atau ranking.
c.
Data interval adalah data statistik dimana terdapat jarak yang sama
diantara hal-hal yang sedang diselediki atau dipersoalkan.
3) Penggolongan data statistik berdasarkan bentuk angkanya
a.
Data tunggal adalah data statistik yang masing-masing angkanya
merupakan satu unit (satu kesatuan) dengan kata lain data tunggal ialah
data statistic yang angka-angkanya tidak dikelompok-kelompokkan.
b. Data kelompok adalah data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka.
4) Penggolongan data statistik berdasarkan sumbernya
a. Data primer adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan pertama.
b. Data skunder adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari tangan kedua.
5) Penggolongan data statistik berdasarkan waktu pengumpulannya.
a. Data seketika adalah data statistik yang mencerminkan keadaan pada satu waktu saja.
b.
Data urutan waktu adalah data statistik yang mencerminkan keadaan atau
perkembangan mengenai sesuatu hal dari satu waktu ke waktu yang lain
secara berurutan. Data ini juga dikenal dengan istilah historical data.
4. Kegunaan Statistika
Dalam
kehidupan sehari-hari, statistik berguna sebagai penyedia berbagai
bahan atau keterangan dari berbagai hal untuk diolah, ditafsirkan
kemudian dilakukan penarikan suatu kesimpulan.
Dalam penelitian, Menurut Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk:
- Alat
untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu
populasi, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat
dipertanggungjawabkan
- Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian
- Sebagai
teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya
melalui tabel, grafik, atau diagram· Alat untuk menganalisis data
seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Sementara
itu, dalam dunia pendidikan khususnya, statistik memiliki peranan
penting, terutama bagi pendidik (pengajar-guru-dosen dan
lain-lain)adalah menjadi alat bantu.
Menurut
Anas Sudijono (2006) bagi seorang pendidik professional, statistik juga
memiliki kegunaan yang cukup besar, sebab dengan menggunakan statistik
sebagai alat bantu, maka berlandaskan pada data eksak itu akan dapat :
a. Memperoleh gambaran, baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang suatu gejala atau keadaan.
b. Mengikuti perkembangan atau pasang-surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa tersebut dari waktu ke waktu.
c.
Melakukan pengujian, apakah gejala yang lain ataukah tidak; jika
terdapat perbedaan apakah perbedaan itu merupkan perbedaan yang berarti
(meyakinkan) ataukah perbedaan yang berarti (meyakinkan) ataukah
perbedaan itu terjadi hanya kebetulan saja.
d. Mengetahui, apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.
e. Menyusun laporan yang berupa kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas.
f.
Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan
mantap, serta dapat memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin
terjadi di masa mendatang, dan langkah konkret apa yang kemungkinan
perlu dilakukan oleh seorang pendidik.