PENGERTIAN, JENIS-JENIS, TEKNIK PENGUMPULAN DATA, POPULASI DAN DATA SAMPLE
Pengertian Data
Data adalah sesuatu
yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu
pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka,
matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Jenis - Jenis Data
Menurut cara memperolehnya :
- Data primer yaitu data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung
dari obyeknya. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk
meneliti preferensi konsumen bioskop.
- Data sekunder yaitu data
yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset
dari surat kabar atau majalah.
Menurut sumbernya :
- Data internal adalah data yang
menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. Misal :
data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
- Data eksternal yaitu data yang
menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada
konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
Menurut sifatnya :
- Data kualitatif adalah data
yang bukan dalam bentuk angka
- Data kuantitatif adalah data
dalam bentuk angka
Menurut waktu pengumpulannya :
ü
Cross section/ insidentil adalah
dikumpulkan pada waktu tertentu. Conhtonya laporan keuangan per 31 desember
2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
ü
Data berkala/ time series data
adalah data yang dikumpulkan dari waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan
atau kecederungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Contoh data time series adalah
data perkembangan nilai tukar dolar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004
sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdiin m.top dan doktor azahari dari bulan
ke bulan dll.
Metode
Pengumpulan Data
Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperhatikan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dikoumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup),
pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan
dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian. Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
A. WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara
adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang
responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada
penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses
wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus
diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk
pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk
mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga
menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah
dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan
bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat
Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara
berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
B. OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini
juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi
adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang
tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi
dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara
dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi
terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan
peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data
tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari
1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas
yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian
di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI
a) Observasi Partisipatif
• Peneliti mengamati apa yang
dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam
aktivitas yang diteliti
b) Observasi Terus Terang atau Tersamar
• Peneliti berterus terang kepada
narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c) Observasi tak Berstruktur
• Dilakukan dengan tidak Berstruktur
karena fokus penelitian belum jelas
d) Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan
suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga
disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau
direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban
atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode
penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap
suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan
kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan,
diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat
distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam